Amankah Vaksin Untuk Ibu Hamil? Yuk, Simak Penjelasannya Ini!

Vaksin Untuk Ibu Hamil – Apakah vaksin untuk ibu hamil aman? Perlu diketahui jika ibu hamil jika wajib melakukan vaksin, karena sudah terjamin aman. Vaksin yang diberikan kepada ibu hamil ini bertujuan untuk mencegah berbagai penyakit dan gangguan selama kehamilan, seperti halnya bayi lahir dalam keadaan prematur.

Apakah Ibu Hamil Boleh Vaksin?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jika vaksin ibu hamil sangatlah aman. Hal ini disebabkan karena sudah lulus uji, sehingga tidak akan memberikan efek samping yang berbahaya kepada ibu hamil dan janin. Bahkan, ibu menyusui juga dianjurkan untuk mendapatkan vaksin.

Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan vaksin, alangkah baiknya jika terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan dokter. Mengingat, ada beberapa kondisi dimana ibu hamil tidak boleh menerima vaksin.

Tersedia juga beberapa jenis vaksin yang dapat dipilih. Maksudnya, pemilihan jenis vaksin ini juga harus dipertimbangkan mengingat ada efek samping yang akan diterima. Adapun beberapa vaksin yang aman untuk ibu hamil seperti Sinovac, Pfizer dan Moderna.

Syarat-syarat Ibu Hamil Boleh Vaksin

"<yoastmark

Meskipun vaksin sangat aman untuk ibu hamil, tapi sebelum itu penting sekali untuk melakukan screening kesehatan. Mengingat kondisi kesehatan setiap ibu hamil pasti berbeda. Inilah Kenapa harus memenuhi syarat-syarat vaksin ibu hamil.

1. Suhu tubuh

Syarat pertama yang harus dipenuhi agar ibu hamil bisa mengikuti vaksin yaitu harus melakukan pengecekan suhu tubuh. Pada umumnya vaksin ibu hamil boleh diberikan jika suhunya dibawah 37, 5 derajat Celcius.

Jika suhu tubuh lebih dari itu, meredakan ciri-ciri positif covid-19 Meskipun tidak sepenuhnya. Biasanya pengecekan suhu tubuh ini akan dilakukan sebelum memasuki ruangan pemberian vaksin. Jadi, jika suhu lebih dari itu tidak boleh mengikuti vaksin.

2. Tekanan Darah

Syarat vaksin yang selanjutnya yaitu pengecekan tekanan darah. Perlu diketahui jika pengecekan tekanan darah ini dilakukan dengan tujuan agar ibu hamil layak untuk mendapatkan vaksin. Mengingat nantinya setelah pemberian vaksin juga akan mendapatkan efek samping tertentu.

Pada umumnya had syarat untuk bisa mengikuti vaksin harus mempunyai tekanan darah di bawah 140/90 mmHg. Jika memang saat pengecekan menunjukkan angka di atas itu, maka harus melakukan pengecekan ulang dengan jangka waktu 10 menit.

3. Usia Kehamilan

Syarat mengikuti vaksin ibu hamil yang selanjutnya yaitu memperhatikan usia kehamilan. Maksudnya, ibu hamil boleh mengikuti vaksin dengan minimal usia kandungan di trimester kedua. Dengan kata lain, usia kandungan tersebut setara diatas 13 minggu.

Jadi, jika masih berada pada trimester pertama, tidak boleh mendapatkan vaksin karena mempertimbangkan janin dalam kandungan. Pengingat di usia usia trimester pertama kandungan masih cukup sensitif.

4. Tidak Menunjukkan Tanda-tanda Preeklamsia

Preeklamsia merupakan salah satu komplikasi yang terjadi pada masa kehamilan. Kondisi tersebut disebabkan karena peningkatan tekanan darah bersamaan dengan adanya kandungan protein di urine.

Preeklamsia juga ditandai dengan kepala terasa sakit, tekanan darah tinggi di atas 140/90 mmHg dan pandangan mulai kabur. Bahkan, di beberapa kasus ibu hamil juga mengalami tanda-tanda kaki bengkak dan nyeri pada ulu hati. Jadi, syarat vaksin ini harus diperhatikan.

5. Tidak Mempunyai Alergi Berat

Vaksin ibu hamil sangat diperbolehkan jika tidak mempunyai alat berat. Mengingat ada beberapa ibu hamil yang mempunyai alergi, tapi terkadang tidak jujur saat melakukan pemeriksaan. Padahal pemeriksaan ini harus dilakukan dengan jujur untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan pada kandungan.

Adapun ibu hamil yang mempunyai riwayat alergi berat biasanya mempunyai ciri-ciri seperti biduran di seluruh tubuh, sesak nafas dan bengkak di area tertentu seperti kaki. Tidak perlu khawatir untuk mengatakan kepada dokter mengenai alergi yang diderita sebagai salah satu syarat vaksin ibu hamil.

6. Penyakit Penyerta

Syarat vaksin ibu hamil yang selanjutnya yaitu tidak mempunyai penyakit penyerta. Maksudnya, bagi ibu hamil yang mempunyai beberapa penyakit seperti diabetes, HIV, jantung, asma, ginjal kronik, penyakit paru dan liver.

  • Cek : Kumpulan Informasi Hamil Terbaru dan Terlengkap

Ibu hamil yang mempunyai salah satu penyakit tersebut, tidak dianjurkan untuk mengikuti vaksin. Namun, lebih amannya lagi bisa melakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan vaksin. Jika memang diperbolehkan, nantinya ibu hamil akan mendapatkan surat rekomendasi.

7. Mempunyai Autoimun

Salah satu syarat vaksin yang selanjutnya yaitu jika mempunyai penyakit autoimun, pastikan sebelum pemberian vaksin dapat terkontrol kondisinya. Maksudnya, jangan sampai penyakit tersebut sedang parah dan diiringi dengan komplikasi akut lainnya.

Biasanya seseorang yang mempunyai penyakit seperti ini akan melakukan pengobatan seperti lupus. Tentu pastikan jika kondisinya dapat dikontrol, jika tidak dan masih mendapatkan vaksin ditakutkan memberikan efek samping berbahaya pada kandungan.

8. Tidak Menjalani Pengobatan

Vaksin diperbolehkan jika tidak dalam proses menjalani pengobatan. Namun, proses pengobatan ini hanya khusus pada beberapa gangguan seperti pembekuan darah, menerima transfusi darah, defisiensi imun dan kelainan darah.

Pastikan pengobatan yang dijalankan selesai dan setelah itu baru bisa mendapatkan vaksin. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar nantinya kandungan tidak mengalami masalah. Disamping itu, setiap orang juga mempunyai kondisi yang berbeda.

9. Tidak Terkonfirmasi Covid

Syarat terakhir vaksin yaitu tidak terkonfirmasi covid 19. Jika pun pernah terkonfirmasi positif covid 19, pastikan juga sudah negatif minimal waktu 3 bulan yang lalu. Hal ini harus diperhatikan agar yang diderita tidak tertular ke orang lain.

Meskipun sudah memenuhi beberapa syarat tersebut, lebih baik lagi jika ibu hamil melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sebenarnya. Tentunya untuk konsultasi harus dilakukan kepada dokter kandungan.

Beberapa Manfaat Vaksin Untuk Ibu Hamil

Vaksin memberikan beberapa manfaat yang mungkin tidak disadari banyak orang. Apalagi di kondisi pandemic seperti saat ini, sistem kekebalan ibu hamil menjadi hal penting untuk diperhatikan. Adapun lebih jelasnya berikut ini beberapa manfaatnya.

1. Respon Antibodi Tercipta

Vaksin sangatlah bermanfaat untuk menciptakan respon antibodi. Tentunya hal ini juga akan berdampak penting pada sistem kekebalan tubuh. Saat mendapatkan suntikan vaksin, sel B pada tubuh akan menempel di permukaan virus yang sudah mati.

Sedangkan sel T akan berperan penting untuk mencocokkan fragmen dengan sel B. Jika nanti keduanya mempunyai kecocokan akan menghasilkan antibodi yang sangat bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh ibu hamil.

2. Mencegah Terpapar Virus

Manfaat vaksin yang selanjutnya yaitu dapat mencegah terpapar virus. Hal ini disebabkan karena ibu hamil yang mendapatkan suntikan, maka sel tubuh akan terangsang. Hal ini juga berpengaruh terhadap sel B yang berperan penting dalam memproduksi imunoglobulin.

Intinya mendapatkan vaksin akan berpengaruh penting untuk sistem kekebalan tubuh agar terbebas dari berbagai virus. Namun, sebelum memutuskan untuk menerima vaksin, pastikan sudah melakukan konsultasi dengan dokter.

3. Menghentikan Penyebaran Virus

Manfaat vaksin yang selanjutnya yaitu dapat menghentikan penyebaran virus. Perlu diketahui jika penyebaran virus di dalam tubuh akan berlangsung dalam waktu yang cepat. Indah kenapa penting sekali untuk mendapatkan vaksin meskipun saat hamil.

Namun, pastikan jika usia kehamilan minimal trimester kedua. Nantinya setelah tubuh ibu hamil mendapatkan suntikan, sel B akan merangsang sistem imunitas tubuh dan berperan penting dalam menghentikan penyebaran virus.

4. Menurunkan Angka Kematian

Dapat menyerang tubuh ibu hamil akan memberikan dampak yang cukup serius terutama pada kesehatan bayi dalam kandungan. Virus ini juga dapat menyebabkan bayi lahir dalam keadaan prematur atau sebelum waktunya.

Tentunya ibu hamil tidak akan menginginkan hal tersebut, sehingga mendapatkan ketikan vaksin harus dilakukan. Namun, sebelum itu lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatan yang dialami.

5. Terbentuknya Herd Immunity

Vaksin juga sangatlah bermanfaat untuk membantu terbentuknya Herd Immunity. Maksudnya, selain bertujuan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh diri sendiri, juga bermanfaat untuk menjaga dan membentuk kekebalan kelompok di sekitarnya.

Mengingat beberapa orang di sekitar memang tidak bisa mendapatkan vaksin dikarenakan kondisi-kondisi tertentu. Misalnya saja anak kecil, lansia dan seseorang yang mempunyai kondisi kesehatan tertentu.

Jenis Vaksin Yang Aman Untuk Ibu Hamil

Setelah mengetahui apa saja manfaat yang didapatkan dari vaksin, ketahui juga jenis vaksinnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ada beberapa jenis vaksin yang memang aman seperti Sinovac, Pfizer dan Moderna. Lebih jelasnya mengenai beberapa jenis vaksin tersebut, berikut penjelasannya.

1. Vaksin Sinovac

Vaksin yang pertama yaitu Sinovac yang merupakan salah satu jenis vaksin yang sering digunakan, terutama bagi ibu hamil. Setelah mendapatkan vaksin jenis ini akan merasakan beberapa efek samping tertentu yang mungkin akan memberikan rasa tidak nyaman.

Adapun beberapa efek sampingnya seperti gangguan pada kulit, sakit kepala, nyeri otot, pusing, mual, demam, lemas dan kelelahan. Namun, efek samping yang diterima tersebut pada setiap orang tentu berbeda.

2. Vaksin Moderna

Vaksin Moderna ini sangatlah aman, tapi tetap harus memenuhi syarat sebelum mendapatkannya. Pada umumnya gejala umum yang akan dirasakan seperti sakit kepala, mual, lemas, demam dan menggigil.

Sedangkan efek samping yang juga sering dirasakan seperti nyeri sendi, nyeri pada bagian suntikan, pusing, kelelahan dan nyeri otot. Jika mendapatkan efek samping yang tidak kunjung selesai dan rasanya sangat sakit, segera lakukan konsultasi.

3. Vaksin Pfizer

Jenis vaksin yang selanjutnya yaitu Pfizer. Perlu diketahui jika jenis vaksin ini berperan penting untuk meminimalisir virus menyerang tubuh ibu hamil. Seperti jenis lainnya, vaksin ini juga memberikan efek samping tertentu.

Efek samping yang paling umum dirasakan seperti nyeri sendi, nyeri kepala, demam, nyeri pada bagian bekas suntikan, nyeri otot, dan kelelahan. Jika mendapatkan efek samping yang cukup parah, segera konsultasi dengan pihak pemberian vaksin.

Memahami keamanan vaksin untuk ibu hamil seperti yang diinfokan Fistara.com, tentunya saat ini tidak perlu khawatir berlebihan. Mengingat vaksin juga mempunyai banyak sekali manfaat yang tidak hanya dirasakan untuk diri sendiri dan bayi dalam kandungan, tapi juga orang lain yang ada di sekitar.